Breaking News

PENGENALAN MIKROSKOP


PENGERTIAN
Mikroskop (bahasa Yunani: micros = kecil dan scopein = melihat) adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata kasar. Mikroskop adalah alat yang di gunakan untuk melihat, atau mengenali benda-benda renik yang terlihat kecil menjadi lebih besar dari aslinya.
SEJARAH
Antony Van Leuwenhoek (Belanda, 1632-1723), orang yang pertama kali menggunakan mikroskop walaupun dalam bentuk sederhana pada bidang mikrobiologi. Kemudian disempurnakan oleh Hans dan Z Jansen pada tahun 1600 dengan menemukan mikroskop yang lebih maju dengan nama mikroskop ganda.

PEMBAGIAN MIKROSKOP
Berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibagi menjadi dua, yaitu, mikroskop cahaya dan mikroskop elektron.
MIKROSKOP CAHAYA
Mikroskop cahaya (Compound light microscope) adalah sebuah mikroskop yang menggunakan cahaya lampu dan cahaya matahari sebagai sumber cahayanya. Mikroskop cahaya memiliki perbesaran maksimal 1000x. Mikroskop cahaya menggunakan tiga jenis lensa, yaitu lensa obyektif, lensa okuler, dan kondensor.
MIKROSKOP ELEKTRON
Mikroskop yang menggunakan gelombang elektromagnetik dan elektrostatik untuk mengontrol pencahayaannya (sumber cahayanya). Mikroskop ini mampu melakukan pembesaran obyek sampai 2 juta kalinya. Mikroskop elektron lebih banyak menggunakan energi dan radiasi elektromagnetik yang lebih pendek dibandingkan mikroskop cahaya.
MIKROSKOP STEREO
Adalah mikroskop yang digunakan untuk obyek yang lebih besar, dan bisa memiliki efek 3D. Mikroskop stereo memiliki pembesaran antara 7 – 30 kali. Perbedaan dengan mikroskop cahaya adalah, didekat benda yang diamati diletakkan lampu yang dihubungkan dengan transformator.
MIKROSKOP ULTRAVIOLET
Yaitu variasi mikroskop cahaya yang menggunakan cahaya ultraviolet sebagai sumber utama pencahayaannya. Dengan pencahayaan ultraviolet, maka perbesaran bisa ditingkatkan menjadi 2xlipat dari mikroskop cahaya.
MIKROSKOP PENDER (FLUORESENCE)
Adalah mikroskop yang digunakan untuk mendeteksi adanya benda asing atau antigen (seperti bakteri, virus dan ricketsia) dalam jaringan.
MIKROSKOP MEDAN GELAP
Yaitu mikroskop yang digunakan untuk melihat bakteri dalam keadaan hidup.
MIKROSKOP FASE KONTRAS
Yaitu mikroskop yang digunakan untuk mengamati benda atau sel hidup yang diwarnai dengan kontras sehingga bisa diamati bagian-bagian sel secara lebih teliti.
(http://www.scribd.com/)
GAMBAR MIKROSKOP
1.  Mikroskop cahaya Monokuler.


 2.  Mikroskop cahaya Binokuler

3.  Mikroskop Elektron

3.  Mikroskop Stereo

4.  Mikroskop Ultraviolet.

5.  Mikroskop Fase Kontras

6.  Mikroskop Medan Gelap

7.  Mikroskop Fluoresence



BAGIAN-BAGIAN MIKROSKOP CAHAYA

a.  Lensa Obyektif
Yaitu lensa yang berhadapan dengan obyek atau specimen yang dilihat. Berfungsi sebagai pembentuk bayangan pertama yang mempunyai nilai apertura (daya pisah terhadap dua benda yang berdekatan sebagai obyek yang terpisah). Lensa ini  membentuk bayangan nyata, terbalik, di perbesar. Di mana lensa ini di atur oleh revolver untuk menentukan perbesaran lensa objektif. Pembesaran obyektif adalah 4x, 10x, 40x dan 100x (pembesaran oil immersi).
b.  Lensa Okuler.
Merupakan lensa yang terletak diatas tabung dan terhubung dengan mata pengamat.  Lensa ini berfungsi untuk membentuk bayangan maya, tegak, dan diperbesar dari lensa objektif. Pembesaran okuler antara 4 – 25 kali.
c.  Lensa kondensor, adalah lensa yang berfungsi guna mendukung terciptanya pencahayaan pada obyek yang akan dilihat sehingga dengan pengaturan yang tepat maka akan diperoleh daya pisah maksimal. Merupakan lensa tambahan yang berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang masuk dalam mikroskop.
d.  Tabung Mikroskop (tubus).Tabung ini berfungsi untuk mengatur fokus dan menghubungan lensa objektif dengan lensa okuler.
e.  Makrometer (pengatur kasar).
Untuk mencari fokus bayangan objek secara cepat sehingga tabung mikroskop turun atau naik dengan cepat.
f.  Mikrometer (pengatur lambat). Pengatur ini berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan mikroskop secara lambat sehingga diperoleh bayangan benda yang tepat, dan bentuknya lebih kecil daripada makrometer.
g.  Revolver (pemutar).
Berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa objektif dengan cara memutarnya.
h.  Reflektor (terdiri dari cermin datar dan cermin cekung).
Reflektor ini berfungsi untuk memantulkan cahaya dari cermin ke meja objek melalui lubang yang terdapat di meja objek dan menuju mata pengamat. Cermin datar digunakan ketika cahaya yang di butuhkan terpenuhi, sedangkan jika kurang cahaya maka menggunakan cermin cekung karena berfungsi untuk mengumpulkan cahaya.
i.  Diafragma. Berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk.
j.  Meja Mikroskop (stage). Berfungsi sebagai tempat meletakkan objek yang akan di amati.
k.  Penjepit kaca. Penjepit ini berfungsi untuk menjepit kaca yang melapisi objek agar tidak mudah bergeser.
l.  Lengan Mikroskop. Berfungsi berfungsi sebagai pegangang pada mikroskop dan tempat menempel meja benda.
m.  Kaki Mikroskop, berfungsi untuk menyangga atau menopang mikroskop.
n.  Sendi Inklinasi (pengatur sudut). Berfungsi untuk mengatur sudut atau tegaknya mikroskop.
CARA PENGGUNAAN MIKROSKOP
Mencari bidang penglihatan
1.  Tabung dinaikkan menggunakan makrometer (pemutar kasar), sehingga lensa objektif tidak membentur meja atau panggung bila revolver diputar-putar.
2.  Lensa objektif di tempatkan pembesaran lemah (4 X atau 10 X) dengan memutar revolver sampai berbunyi klik (posisinya satu poros dengan lensa okuler).
3.  Membuka diafragma sebesar-besarnya dengan menarik tangkainya ke belakang.
4.  Mengatur letak cermin sedemikian rupa ke arah cahaya, sehingga terlihat lingkaran (lapangan pandang) yang sangat terang di dalam lensa okuler. Mikroskop siap digunakan.
Mencari bayangan sediaan
1.  Menaikkan tabung mikroskop menggunakan makrometer, sehingga jarak antara lensa objektif dengan permukaan meja ± 3 cm.
2.  Meletakkan sediaan yang akan diamati di tengan-tengah lubang meja benda, menggunakan penjepit sediaan agar tidak tergeser.
3.  Memutar makrometer ke belakang sampai penuh (hati-hati), sambil menempatkan roda sediaan tepat di bawah lensa objektif, hingga jarak antara ujung lensa objektif dengan permukaan atas kaca penutup hanya ± 1 mm.
4.  Membidik mata ke lensa okuler sambil memutar makrometer ke depan searah jarum jam secara hati-hati sampai tampak bayangan yang jelas.
5.  Memutar revolver dan lensa objektif yang sesuai untuk mendapatkan pembesaran yang kuat. Kemudian memainkan fungsi mikrometer secara perlahan dan hati-hati. (Bila menggunakan lensa objektif 100x, maka di atas sediaan perlu ditetesi minyak imersi dahulu).
Memelihara Mikroskop
1.  Mengangkat dan membawa mikroskop harus selalu dalam posisi tegak, dengan satu tangan memegang erat pada lengan mikroskop dan tangan yang lain menyangga pada dasar atau kakinya.
2.  Mencondongkan posisi tabung, cukup dilakukan dengan memutar engsel penggerak sebagai titik putar. Menegakkan kembali setelah selesai.
3.  Mengusahakan agar lensa objektif lemah (4x atau 10x) berada satu poros di bawah lensa okuler. Mengatur kedudukan tabung sedemikian rupa sehingga ujung lensa objektif lemah berjarak ± 1cm dari atas meja benda.
4.  Mengatur kedudukan penjepit sediaan dengan rapi dan cermat pada posisi tegak agar debu tidak banyak menempel.
5.  Membersihkan sisa minyak imersi dengan menggunakan cairan Xilol sesegera mungkin setelah pengamatan dengan menggunakan minyak imersi telah berakhir, dan mengeringkan dengan kain lap yang bersih.
6.  Membersihkan lensa atau bagian lainnya dengan kain lap yang bersih dari bahan halus (flenel) setiap akan menggunakan mikroskop.
DAFTAR PUSTAKA
Anshory, I. 1984. Biologi umum. Genesa Exact. Bandung.
Kamajaya.1996. Sains Biologi. Ganesa Exact. Bandung.
Pramesti, Hening Tjaturina. 2000. Mikroskop dan Sel FK. Unlam. Banjarbaru.
Purba, M dan kawan-kawan. 1999. Kimia. Erlangga. Jakarta.
Sowasono, Haddy. 1987. Biologi Pertanian. Rajawali Press. Jakarta.
Volk dan Wheeler. 1984. Mikrobiologi Dasar Edisi Kelima Jilid I. Erlangga. Jakarta.
Winatasasmita, Djamhur. 1986. Fisiologi Hewan dan Tumbuhan. Universitas Indonesia. Jakarta.
Volk dan Wheeler. 1993. Mikro biologi dasar. Jakarta: Erlangga.
Noorhidayati dan Wahidah A, Siti. 2007. Penuntun Praktikum Biologi Umum. Banjarmasin.
Ramli, Djaki dan Noorhidayati. 1998. Penuntun Praktikum Biologi Umum. PMIPA Unlam. Banjarmasin.
Nasir, M. 1993. Penuntun Praktikum Biologi Umum. Depdikbud. Yogyakarta.
Sumarwan dkk. 2000. Sains Biologi. Jakarta: Erlangga.
Syamsuri, Istamar. 2004. Sains Biologi. Jakarta : Erlangga.

Tidak ada komentar