KETRAMPILAN GURU MENGAJAR
PERANAN MICRO TEACHING
Latar belakang
Tolak ukur keberhasilan seorang guru adalah tercapainya Tujuan dan Hasil pembelajaran, untuk mencapai tujuan dan Hasil pembelajaran tersebut dibutuhkan seorang guru yang benar-benar memiliki kapasitas sebagai tenaga pendidik sebuah latihan yang sistematis dan terkontrol, 4 kompetensi tersebut adalah (1) Pedagogi, (2) Kepribadian, (3) Profesional dan (4) Sosial. Upaya kearah tersebut bisa ditempuh salah satunya dengan cara mengoptimalkan kegiatanmicro teaching (Pengajaran Mikro)
Tolak ukur keberhasilan seorang guru adalah tercapainya Tujuan dan Hasil pembelajaran, untuk mencapai tujuan dan Hasil pembelajaran tersebut dibutuhkan seorang guru yang benar-benar memiliki kapasitas sebagai tenaga pendidik sebuah latihan yang sistematis dan terkontrol, 4 kompetensi tersebut adalah (1) Pedagogi, (2) Kepribadian, (3) Profesional dan (4) Sosial. Upaya kearah tersebut bisa ditempuh salah satunya dengan cara mengoptimalkan kegiatanmicro teaching (Pengajaran Mikro)
Pengertian
Micro berarti kecil, terbatas, sempit. Teaching berarti mendidik atau menajar. Micro Teaching berarti suatu kegiatan mengajar sebenarnya yang disederhanakan:
Micro berarti kecil, terbatas, sempit. Teaching berarti mendidik atau menajar. Micro Teaching berarti suatu kegiatan mengajar sebenarnya yang disederhanakan:
1. Jumlah siswa 5-6 orang
2. Waktu mengajar 5 – 10 menit
3. Bahan pelajaran hanya mencakup satu sub materi
4. Ketrampilan mengajar difokuskan pada beberapa ketrampilan khusus saja.
Micro Teaching adalah pengajaran sebenarnya tetapi bukan di kelas yang sebenarnya, atau dengan kata lain Belajar untuk Mengajar dengan Asumsi melalui penyederhanaan beberapa unsur diatas akan lebih memudahkan melatih keterampilan tertentu sebagai persiapan untuk menghadapi pengajaran yang lebih komplek yaitu kelas yang sebenarnya.
Sasaran Micro Teaching
Sasaran Micro Teaching adalah :
Sasaran Micro Teaching adalah :
1. Pendidikan pre service, yaitu bagi calon guru:
· Sebagai persiapan calon guru sebelum benar-benar mengajar di depan kelas.
· Sebagai usaha perbaikan penampilan calon guru.
2. Pendidikan in service, yaitu bagi guru atau penilik.
· Menemukan kelemahan sendiri untuk diperbaiki
· Meningaktkan kemampuan supervisor
· Mencoba metode baru
Tujuan Micro Teaching
1. Meningkatkan kemampuan menilai diri sendiri dan menilai orang lain
2. Meningkatkan Rasa Percaya diri
3. Meningkatkan kemampuan pemilihan metode pengajaran
4. Perbaikan terhadap keterampilan-keterampilan mengajar
5. Menciptakan metode baru dalam mengajar
6. Memiliki kesempatan belajar bersama (Peer group)
Materi Kegiatan
Ada sepuluh ketrampilan khusus yang dapat dilatih dalam micro teaching yang kesemuanya itu merupakan dalam sebuah proses belajar mengajar.
Keteampilan khusus itu meliputi:
1. Ketrampilan membuka pelajaran
2. Keteampilan memberi motivasi
3. Ketrampilan bertanya
4. Ketrampilan menerangkan
5. Ketrampilan mendayagunakan media
6. Ketrampilan menggunakan metode yang tepat
7. Ketrampilan mengadakan interaksi
8. Ketrampilan penampilan verbal dan non verbal
9. Ketrampilan penjajagan/assesment.
10. Ketrampilan menutup pelajaran.
Micro teaching bukan untuk dihafal, cukup dipahami untuk kemudian di laksanakan melalui kegiatan nyata di dalam kelas sebagai latihan, karena pada dasarnya Micro teaching adalah skill (kemampuan) yang harus dikuasai bukan untuk dihafal atau diketahui saja. Micro Teaching sangatlah penting untuk dikuasai di hampir semua perguruan tinggi mewajibkan mahasiswanya lulus mata kuliah ini dengan batas minimal nilai "B" sebagai syarat untuk mengikuti PPL. Asusinya "jika hal kecil tidak dikuasai maka jangan harap menguasai hal yang lebih besar" atau jika menutip salah seorang pakar asal Argapura – Majalengka mengatakan "Jangan Merawu Kusiku"
10 KETRAMPILAN GURU MENGAJAR
1. Keterampilan membuka pelajaran
- Memperhatikan sikap dan tempat duduk siswa
- Memulai pelajaran setelah nampak siswa siap belajar.
- Cara mengenalkan pelajaran cukup menarik.
- Mengenalkan pokok pelajaran dengan menghubungkan pengetahuan yang sudah diketahui oleh siswa (apersepsi).
- Hubungan antara pendahuluan dengan inti pelajaran nampak jelas dan logis.
2. Keterampilan memberi motivasi
- Mengucapkan 'baik", bagus, ya, bila siswa menjawab/ mengajukan pertanyaan
- Ada perubahan sikap non verbal positif pada saat menenggapi pertanyaan/ jawaban siswa.
- Memuji dan memberi dorongan dengan senyum, anggukan atas partisipasi siswa.
- Memberi tuntunan pada siswa agar dapat memberi jawaban yang benar.
- Memberi pengarahan sederhana dan pancingan, agar siswa memberi jawaban yang benar.
3. Keterampilan bertanya
- Pertanyaan guru sebagian besar telah cukup jelas
- Pertanyaan guru sebagian besar jelas kaitanya dengan masalah.
- Pertanyaan ditunjukan keseluruhan kelas lebih dahulu, baru menunjuk
- Guru menggunakan teknik -pause- dalam menyampaikan pertanyaan
- Pertanyaan didistribusikan secara merata diantara para siswa.
- Teknik menunjuk yang memungkinkan seluruh siswa siap.
4. Keterampilan menerangkan
- Keterangan guru berfokus pada inti pelajaran
- Keterangan guru menarik perhatian siswa
- Keterangan guru mudah ditangkap(dicerna) oleh siswa.
- Penggunaan contoh, ilustrasi, analogi, dan semacamnya menarik perharian siswa.
- Guru memperhatikan dengan sungguh-sungguh respon siswa yang berupa pertanyaan, reaksi, usul dan semacamnya.
- Guru menjelaskan respon siswa, sehingga siswa menjadi jelas dan mengerti.
5. Keterampilan mendayagunakan media
- ·Pemilihan media sesuai dengan PBM yang diprogramkan
- Teknik mengkomunikasikan media tepat.
- Organisasi mengkomunikasikan media menunjang PBM.
- Guru trampil menggunakan media.
6. Keterampilan menggunakan metode yang tepat
- ·Ada kecocokan antara metode yang dipilih dengan tujuan pengajaran.
- Ada kecocokan antara metode yang dipilih dengan materi pelajaran dan situasi kelas.
- Dalam menggunakan metode telah memenuhi / mengikuti sistematika metode tersebut
- Alat yang dapat menunjang kelancaran penggunaan metode tersebut telah disiapkan.
- Menguasai dalam penggunaan metode tersebut.
7. Aspek mengadakan interaksi
- ·Ada keseimbangan antara jumlah kegiatan guru (aksi) dengan kegiatan siswa (reaksi) selama proses belajar mengajar.
8. Keterampilan penampilan verbal non verbal
- Gerakan guru wajar dan bertujuan.
- Gerakan guru bebas
- Isyarat guru menggunakan tangan, badan, dan wajah cukup bervariasi
- Suara guru cukup bervariasi, lemah dan keras.
- Ada pemusatan perhatian dari pihak siswa.
- Pengertian indera melihat dan mendengar berjalan dengan wajar.
9. Keterampilan penjajagan/assesment
- ·Menaruh perhatian kepada siswa yang mengalami kesulitan.
- Adanya kesepakatan guru terhadap tanda siswa yang mengalami salah pengertian
- Melakukan penjajagan kepada siswa tentang pelajaran yang telah diterimanya
- Mencari/melakukan apa yang menjadi sumber terjadinya kesulitan.
- Melakukan kegiatan untuk mengatasi/menunjukan kesulitan siswa.
10. Keterampilan menutup pelajaran
- ·Dapat menyimpulkan pelajaran dengan tepat.
- Dapat menggunakan kata-kata yang dapat membesarkan hati siswa
- Dapat menimbulkan perasaan mampu ( sense of achievment) dari pelajaran yang diproleh.
- Dapat mendorong siswa tertarik pada pelajaran yang telah diterima.
Tidak ada komentar
Posting Komentar